Pundakmu Baja Hatimu Berongga
Pundakmu Baja Hatimu
Berongga
nashrullah
Ayam
berkokok, fajar tiba.
Engkau
bangkit menyiapkan sandang dan pangan
Untuk keluargamu
dan mungkin juga untuk dirimu
Matahari
meninggi engkau semakin lupa diri
Kaki
menapaki tempat yang asing.
Berusaha menguatkan
orang yang kau cintai
Menitipkan buah
hati bersama keresahan hati
Matahari tunduk
bangkitlah senja,
Apakah wajahmu
pun telah senja?
Tapi tidak
dengan tubuhmu
Engkau masih
merangkul cobaan dunia
Pundakmu
baja,
Tapi hatimu
berongga.
Cobaan
Tuhan takkan pernah berhenti,
Meski
engkau mengeluh tapi Tuhan tau engkau mampu.
Pundakmu
baja
Tapi hatimu
berongga,
Berteriaklah
karena Tuhan tak melarangnya
Tapi jangan
sampai menghardik-Nya
Pundakmu
baja
Tapi hatimu
berongga
Janganlah
meresapi sepi karena menyendiri
Manusia
terdekatmu adalah kerabatmu
Mereka ciptaan
Tuhan memang untuk menguatkanmu
Pundakmu
baja
Hatimu
berongga
Biarlah air
mata mengalir
Berjatuhan membawa
duka.
Berjalanlah
meski merintih
Tertawalah meski
sedih
Karena engkaulah
yang Tuhan pilih
0 comments:
Post a Comment